1. La Fayette
Inilah frigat futuristik yang pernah berkunjung ke Indonesia. Frigat multimisi kelas La Fayette dibangun oleh Direction des Constructions Navales (DCN) yg bermarkas di Prancis. Hingga detik ini Arab Saudi, Singapura dan Taiwan tercatat sebagai pengguna. Desain siluman bisa dikenali dari struktur yang sangat "bersih" dibanding kapal perang pada umumnya. Superstruktur dibuat dari bahan komposit kayu (wood) dan fiberglass yang lebih keras dari baja, ringan, tahan api, dan menyerap radar (radar absorbant).
2. Littoral Combat Ship
Littoral Combat Ship merupakan varian kecil dari destroyer masa depan atau DD (X) untuk misi lepas pantai. LCS juga bisa dikatakan sebagai kapal dengan kemampuan DD(X) dan CG(X) alias kapal penjelajah dengan rudal kendali masa depan. Namun LCS, tidak dirancang untuk menggusur tugas kedua jenis kapal. Keunggulan LCS dapat disimak pada bentuk lambunganya yang baru. LCS kabarnya dirancang khusus untuk pertempuran atau misi yang bersifat asimetrik. Tugas utama LCS adalah melumpuhkan kapal2 kecil, penyapuan ranjau, dan peperangan antikapal selam di wilayah perairan lepan pantai.
3. Sea Shadow
Sea Shadow merupakan kapal uji yang dikembangkan secara kelompok oleh Advanced Research Projedt Agency (ARPA), AL AS dan Lockheed martin Skunk Work. Pengembangan mulai dikerjakan pertengahan 1980. Desainnya yang kaku jelas dimaksudkan untuk mengurangi tangkapan radar. Secara visual, Sea Shadow berbentuk seperti 2 pohon yang menyerupai lambung hingga menghasilkan sedikit ombak. Penggunaan mesin diesel elektrik membuatnya nyaris beroperasi tanpa suara.
4. DD-21 Zumwalt
pesifikasi: Tidak diketahui
DD Zumwalt Class adalah destroyer yang dirancang khusus untuk melakukan serangan darat. Karena itu DD 21 dilengkapi berbagai persenjataan untuk mendukung pasukan darat dalam misi utamanya. Tak heran byk pihak mengatakan bahwa DD21 akan menjadi destroyer sejati dengan kemampuan menghadapi berbagai misi sesuai permintaan panglima armada. Seperti halnya destroyer Arleigh Burke, DD21 merupakan kapal multimisi yg akan membverikan dukungan kemampuan tempur hingga mencapai pesisir dan darat. Pemasangan amunisi 5-inch/62 serta howitzer 155 mm yang menjangkau 100 mil hingga pedalaman, dipastikan akan menakutkan bagi lawan di daratan.
5. Type 45 Class
Ada dua predikat yg akan dikantongi Type 45 di jajaran AL inggris. Pertama, destroyer berkemampuan pertahanan udara terbesar yg pernah dioperasikan AL inggris dan kedua, kapal perang permukaan terbesar sejak PD II. Soal persenjataan utama, Type 45 dilengkapi versi tercanggih dan mematikan dari PAAMS (Principal Anti Air Missile System) yang dikembangkan bersama oleh Prancis dan Italia. Type 45 akan mengusung dua mesin gas WR-21 dgn intercooler dan recuperator. Kedua mesin dibangun oleh tim gabungan Rolls-Royce dan Northrop Grumman jg Alsthom Power Conversion Ltd.
6. Visby
Visby, begitulah nama kelas korvet ter-gress racikan perusahaan pembuat kapal Kockims asal Swedia. Kategori siluman (Stealth didapat lantarankapal mengaplikasi bahan baku jenis baru non-metal. Bagian lambung misalnya, terdiri dri kombinasi lapisan PVC sbg inti berbalut Carbon-fibre serta laminasi vinyl. Hitungan teknis menyebutkan Visby baru bisa terdeteksi pada jarak 8 km dalam kondisi cuaca buruk. Sementara bila keadaan laut tenang ilmu menghilang ini melorot hingga ke angka 11 km. Sampai saat ini AL Swedia baru mematok bagi keperluan antiranjau laut dan serang. Untuk urusan senjata, kapal ini bisa saja di bekali dengan rudal SAM RB23 BAMSEA, rudal SSM RBS-15 dan heli sekelas Agusta Westland A-109.
7. RV Triton
Cerita frigat generasi maju Inggris tak berhenti sampai Type 23 saja. Walau masih dalam taraf uji coba, angkatan laut kerajaan telah punya ancar-ancar bentuk dan kemampuan kapal perangnya masa depan (FCS-Future Comat Ship. Triton mengadopsi tiga lambung, alias trimaran. Tentu konsep ini tak asal main comot saja. Ada sejumlah kelebihan yang bisa diraih dengan bentuk itu. Kecepatan berlayar misalnya, bisa lebih tinggi 20 persen ketimbang desain lambung konvensional. Demikian pula dengan tingkat stabilitas maupun kapasitas angkut. Sampai saat ini, selain untuk kepentingan militer, Triton juga dipakai sebagai basis pengembangan versi komersial Trimaran.